BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pembahasan teori
di Chapter 10 merupakan kelanjutan yang lebih
mendalam dari teori-teori di Chapter
sebelumnya. Oleh sebab itu penulis bermaksud untuk melanjutkan penjelasan teori
mengenai Expenditure Processes and
Controls – Payroll and Fixed Assets
1.2
Rumusan
Masalah
Bagaimanakah teori di dua Chapter ini dapat memberikan
penjelasan yang lebih mendalam mengenai aktivitas perusahaan dalam Expenditure Processes and Controls – Payroll
and Fixed Assets .
1.3
Tujuan
Penulisan
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk menjelaskan secara mendalam mengenai teori di dua Chapter ini yaitu mengenai aktivitas perusahaan dalam Expenditure Processes and Controls – Payroll
and Fixed Assets .
1.4
Sistematika
Penulisan
Penulisan ini
dituangkan dalam tiga bab yang saling terkait satu dengan yang lainnya secara
sitematis. Bab pertama memuat pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan. Bab kedua
menjelaskan pembahasan dan Bab ketiga penutup.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Expenditures Processes
and Controls – Payrol and Fixed Assets
2.1.1
An Introduction To
Payroll And Fixed Asset Processes
Pembahasan
berikut ini merupakan perluasan dari pembahasan sebelumnya. Dimana pembahasan
sebelumnya berhubungan dengan pembelian barang dari pemasok dan penjulan barang
kepada pelanggan, kegiatan ini biasanya dikelompokkan pada kegiatan yang
ditemui setiap hari. Proses ini kadang-kadang disebut dengan proses bisnis
rutin, karena melibatkan transaksi bisnis yang ditemui pada kegiatan reguler,
dan berulang. Volume transaksi tersebut cenderung banyak dan aktivitas yang
berhubungan dengan akuntansi yang rutin. Disamping itu, terdapat jenis
transaksi lain, yaitu disebut dengan transaksi tidak rutin, dimana dibatasi
jumlah terjadinya transaksi dan membutuhkan otorisasi yang khusus.
Pada
pembahasan kali ini, terdapat dua kategori dari kegiatan pengeluaran, yaitu sumber
daya manusia dan sumberdaya modal perusahaan. Proses kegitan tersebut meliputi
perolehan dan pemeliharaan yang secara khusus melibatkan (1) pembayaran upah
dan gaj pegawai (payroll) dan (2)
akuntansi untuk properti, pabrik, dan peralatan (fixed assets).
Walaupun
prosess transaksi payroll dan fixed assets merupakan transaksi yang
tidak biasanya, tidak terjadi setiap hari, dan jumlah transaksinya relatif
sedikit, namun transaksi tersebut termasuk pada transaksi non rutin pada proses
bisnis suatu perusahaan. Bagaimanapun, selama dipergunakannya sumber daya
tersebut, transaksi bisnis ini (dinamakan, yang berhubungan dengan pembayaran
atau depresiasi) membutuhkan pencatatan (accounted)
sebagai kegiatan reguler, biasanya dapat dibuat mingguan, dua mingguan, bulanan,
atau triwulanan. Hal ini mengartikan terdapatnya ciri dari kedua proses
kegiatan rutin dan tidak rutin dari proses bisnis suatu perusahaan. Suatu
perusahaan harus mempunyai sistem dalam
penempatan untuk merekam, mencatat, menjumlahkan, dan melaporkan aktivitas dari
kedua proses bisnis rutin dan tidak rutin.
Proses
penggajian (payroll processes)
termasuk kebijakan dan prosedur yang harus diikuti karyawan dalam perolehan dan
pemeliharaan sumber daya manusia, perekaman dan pemeliharaan data karyawan,
pembayaran karyawan untuk waktu kerja mereka, dan pencatatan yang dihubungkan
dengan pembayaran tunai dan pembayaran kewajiban dan beban. Sedangkan proses
dari aset tetap (fixed assets processes)
termasuk kebijakan dan prosedur yang melibatkan pembelian properti, perekaman
dan pemeliharaan yang relevan dari data-data asset, pembayaran untuk dan
pencatatan aset, pencatatan penyusutan dan biaya lainnya, dan akuntansi untuk
laba dan rugi.
Berbagai
resiko yang mungkin terjadi dari transaksi pengeluaran untuk penggajian dan
aset tetap adalah:
a. Tidak
validnya pencatatan pengeluaran, dimana mungkin saja melibatkan karyawan atau
pemasok fiktif, atau mempersiapkannya dalam rangkap dua (duplikat).
b. Transaksi
pengeluaran mungkin dicatat dalam jumlah yang salah.
c. Transaksi
pengeluaran yang valid mungkin saja di abaikan atau dihilangkan dari pencatatan
akuntansi.
d. Transaksi
pengeluaran mungkin saja dicatat utuk karyawan atau akun pemasok yang salah.
e. Transaksi
mungkin belum dicatat dalam waktu yang tepat.
f. Transaksi
mungkin belum diakumulasikan atau ditransfer dalam catatan akuntansi yang
benar.
Bagian
pertama dari pembahasan ini membahas proses penggajian, bermula dengan jenis
dari sistem tradisional dan dihungkan dengan pengendalian dan diikuti dengan
tren dalam sistem computer based.
Pembahasan selanjutnya akan membahas mengenai bahasan serupa untuk sistem aset
tetap. Prosedur internal kontrol dapat mengurangi resiko yang berhubungan
dengan kedua proses tersebut. Dan terakhir adalah menganai isu etika yang
berhubungan dengan kedua proses tersebut.
2.1.2
Payroll Processes
Payroll processes atau
proses penggajian pada perusahaan yang berbeda mungkin mempunyai proses yang
berbeda. Sebagai contoh, beberapa perusahaan mungkin mempunyai suatu kantor
ketenagakerjaan atau penempatan departemen untuk mengurus perekrutan dan hiring, sedankan personel lain
(khususnya perusahaan kecil) dalam departemen bebeda yang mempunyai lowongan
pekerjaan mungkin melakukan aktivitas ini. Tanpa melihat siapa yang mengurus,
keberadaan karyawan merupakan tipe pertimbangan dari suatu proses non rutin.
Kebijakan perekrutan terjadi sebagai sebuah hasil dari proses interviu dan
didokumentasikan dalam suatu surat yang ditandatangani atau dalam surat kontrak
karyawan.
Sejak
perusahaan membutuhkan sumber daya manusia dalam operasional bisnisnya, proses
perekrutan harus terjadi sebelum transaksi bisnis lainnya terjadi. Suatu
perusahaan mungkin membutuhkan perekrutan kayawan baru pada waktu yang berbeda
dalam keseluruhan siklus hidup suatu perusahaan dalam rangka pertumbuhan dan
penggantian karyawan.
Gambar
2.1 Proses pengeluaran dalam sistem keseluruhan
Informasi
untuk semua karyawan harus di simpan dan di update secara rutin. Departemen sumber daya manusia (hrd) bertanggung jawab untuk
memelihara catatan untuk masing-masing pekerjaan dan masing-masing karyawan
dalam suatu organisasi, seperti halnya tracking
lowongan pekerjaan dan mendukung usaha perekrutan karyawan. Banyak perusahaan
memeliharanya dalam sebuah bagan
struktur organisasi untuk
memetakan pekerjaan dan melaporkan hubungan antar masing-masing bagian.
Gambar
2.2 Contoh Bagan Struktur Organisasi
Bagan
struktur organisasi hanya memperlihatkan top
branches dari struktur organisasi. Bagan struktur organisasi yang lengkap
akan memasukkan sebuah kotak atau baris untuk masing-masing posisi dalam
perusahaan. Bagan organisasi dari perusahaan yang berbeda mungkin terlihat
berbeda pula, dan jumlah dari layer dan kotak nya tergantung dari kompleksitas
dari sturktur organisasi dan jumlah dari posisi middle management. Departemen sumber daya manusian atau HRD secara
khusus memelihara profil pekerjaan atau job
description yang menjelaskan kualifikasi dan pertanggungjawaban dari
masing-masing posisi yang terlihat dalam bagan. Profil pekerjaan didukung
dengan kebijakan dan prosedur manual yang secara garis besar tergambari dari
masing-masing posisi.
Pemeliharaan
catatan pekerjaan, HRD juga menyimpan file-file personelnya. File personel
termasuk informasi yang dibutuhkan
perusahaan dan relevan dengan orang yang bekerja disana. Catatan personel
meliputi dokumentasi yang berhubungan dengan initial hiring, seperti surat lamaran dan kontrak, resume atau CV,
surat rekomendasi, laporan wawancara, pengesahan gaji atau upah, dan hasil dari
investigasi tentang latar belakang karyawan. Informasi personal juga harus
dipelihara, seperti alamat, social
security number, sejarah atau latar belakang karyawan (pendidikan,
keluarga, dan lainnya). Informasi penting yang berhubungan dengan proses
penggajian juga terdiri dari file personel karyawan, seperti lembur dan rate
komisi, penerapan pajak tangguhan (tax
withholdings) dan otorisasi untuk pemotongan gaji.
Hal
yang perlu diperhatikan adalah, kebanyakan perusahaan mempunyai rincian
pemotongan gaji karyawan seperti kontribusi untuk program kesejahteraan
karyawan (ex: tabungan hari tua), seragam, rencana penyimpanan, pesangon, amal
atau zakat. Karyawan harus mengesahkan pilihan mana yang mereka pilih untuk
pemotongan gaji mereka. Karyawan juga harus mempunyai lampiran upah / gaji
seperti tunjangan anak, pinjaman atau kebangkrutan. Penulisan catatan untuk
pengesahan masing-masing dari jumlah tersebut harus memasukkannya dalam file
personel. Selain itu, juga termasuk dokumentasi mengenai liburan dan waktu
sakit, sebagaimana catatan kehadiran, evaluasi kinerja, jadwal bekerja,
promosi, dan penghentian. Pertanggungjawaban dari penyimpanan catatan dari
karyawan dalam HRD harus secara seksama mengarah pada pertimbangan keseluruhan
dari kemungkinan yang berbeda untuk suatu status penggajian karyawan.
Setelah
semua informasi ditetapkan dalam file karyawan, kemudian diperlukan untuk
diakses pada masing-masing waktu pembayaran yang diproses untuk pembayaran yang
di komputerisasi secara akurat. Tergantung jumlah dari komputerisasi dari
sistem perusahaan, catatan personel mungkin saja disimpan dalam hard copy atau di masukkan kedalam
sistem dan di simpan secara elektronik.
Ketika
sebeuah file personel masing-masing karyawan telah lengkap dan term of employment telah dimulai, maka
aktivitas rutin mengambil tempat untuk proses penggajian. Proses penggajian
juga menjadi unik karena proses ini tersebar luas secara alami dan akan
bedampak untuk setiap orang di dalam perusahaan. Hal ini meminta keterlibatan
dari masing-masing individu dalam masing-masing departemen atau lokasi. Biaya-biaya yang berhubungan dengan
masing-masing personel biasanya terletak diantara biaya-biaya yang besar
dilaporkan dalam laporan laba rugi. Alasan ini merupakan hal penting untuk
perusahaan memiliki sistem yang dapat dipercaya untuk memiliki posisi tempat
untuk dapat di hendelnya aktivitas penggajian. Tanpa cek gaji, sedikit karyawan
akan tersisa di suatu perusahaan. Dan tanpa HRD, sedikit karyawan yang dapat
bertahan.
Sebagai
karyawan yang melaksanakan pekerjaannya, mereka memahami pembayaran pada mereka dan perusahaan mengakui sebuah
kewajiban yang sesuai untuk upah dan gaji tersebut. Penentuan jumlah yang benar
dari pembayaran tergantung pada penyimpanan catatan yang cukup dari jam kerja
dan proyek karyawan. Suatu lembar jam kerja (time sheet) adalah
penyimpanan dari jam kerja karyawan untuk periode pembayarn yang spesifik.
Sampul dari sebuah time sheet
termasuk keakuratan dan up to date nya
suatu informasi, time sheet tersebut
harus diperbaharui untuk masing-masing karyawan dalam suatu daily basis, tetapi sering mensyaratkan
untuk melaporkan aktivitas pelaksanaan dalam suatu periode. Karyawan-karyawan
dalam area produksi sering diminta untuk menyiapkan laporan jam kerja yang
sangat lengkap (to the minute), mengindentifikasi jenis dari proyek
yang mereka kerjakan dalam rentang waktu dihabiskan pada jam kerja, oleh karena
itu perusahaan dapat menentukan biaya waktu untuk masing-masing produk.
|
|
|
Gambar
2.3 Payroll Processes Data
Bagian
akhir dari masing-masing periode penggajian, karwayan menyampaikan lembaran jam
kerja yang lengkap untuk supervisor departemennya sebagai persetujuan.
Supervisor harus hati-hati mereviu masing-masing lembar jam kerja, untuk
membuktikan dokumen yang akurat sesuai dengan jam kerja karyawan di
departemennya. Karena lembaran jam kerja memperlihatkan jam kerja sebagai suatu
harapan bagi karyawan untuk dibayarkan, kepedulian harus dilakukan dalam
menentukan kepantasan dari laporan tersebut, dengan memasukkan jam lembur.
Demikian juga, dengan banyaknya libur dan sakit seharusnya dilaporkan dengan
sebaik-baiknya oleh karyawan dan diverifikasi oleh supervisor.
Ketika
lembar jam kerja telah di setujui, makan lembaran tersebut disampaikan ke
departemen penggajian. Departemen penggajian bertanggung jawab sebagai membuat
gambaran tentang jumlah dari gaji bersih untuk dimasukkan kedalam masing-masing
cek gaji. Jumlah cek gai berdasarkan dari laproan jam kerja didalam lembaran
jam kerja dan rate gaji dan akan diotorisasi untuk pemotongan sesuai denga file
personel yang representatif. Perhitungan tersebut membutuhkan perhitungan
sebagai berikut:
Gross
Pay = Hours Reported x Authorized Pay Rate
Net
Pay atay Paycheck Amount = Gross Pay – Authorized Deduction
Walaupun
perhitungan tersebut merupakan formula yang relatif mudah tetapi mungkin
dipertimbangkan dalam bagian dari proses rutin, dan memungkinkan perbedaan atau
perubahan dalam pelaksanaan jumlah pemotongan utuk suatu pembayaran gaji
karyawan. Hal ini dikeranak pemotongan gaji setiap karyawan berbeda-beda.
Sebagai tambahan formula perhitungan harus diterapkan untuk setiap karyawan
dalam perusahaan dalam suatu periode. Masing-masing periode penggajian akan
memasukkan perubahan dalam ankat dari jam kerja dan pay rate. Suatu program akuntansi merupakan alat yang efisien untuk
diterapkan pada departemen penggajian yang mengatur informasi tersebut. Disisi
lain, ketika menggunakan sistem manual, proses dari pengolahan masukkan dari
pencatatan dan perhitungan gaji secara komputer akan membutuhkan waktu yang
lama.
Gambar
2.4 Payroll Processes Map
Departemen
penggajian menyiapkan sebuah payroll
register untuk mengakumulasi semua data cek gaji. Payroll register merupakan
daftar yang lengap dari gaji atau upah untuk semua karyawan. Terdapat banyak
software yang dapat digunakan untuk proses penggajian oleh perusahaan contohnya
Microsoft
Dynamics GP, Andal Pas Master, Payroll Bee Accounting.
Departemen
penggajian harus mencocokkan laporan jam kerja dalam lembaran jam kerja dengan
akumulasi jam dalam payroll register
sebelum cek gaji di kirimkan pada managemen untuk disahkan. Pengesahan ditandai
dengan adanya tanda tangan manger dalam cek gaji .
Sebelum
cek gaji ditandangani dan diberikan untuk karyawan, perusahaan harus meyakinkan
bahwa ketersediaan kas ditangan untuk menutupi total jumlah dari gaji. Kas arus
di deposito kan dalam akun payroll cash account. Rekening atau
akun dari departemen pembayaran menentukan total jumlah dari gaji bersih dari payroll register dan menyiapkan sebuah payroll voucher. Payroll voucher
mengesahkan transfer kas dari rekening operasi perusahaan ke rekening kas
penggajian. Banyak perusahaan memeliharanya dengan bantuan sebuah rekening bank
untuk mengerjakan transaksi penggajian. Hal ini mempermudah rekening untuk
transaksi penggajian dan untuk memisahkannya dari tujuan bisnis lainnya.
Cash disbursement
departement menerima payroll voucher, kemudian menyelesaikan transfer dari sumber dana antara
rekening bank, meng-update catatan akuntansi yang berhubungan. Sebuah payroll
disbursements journal disiapkan untuk menyediakan daftar dari semua cek
gaji yang ditulis, mengurutkan nomor cek, degan total pendukung jumlah dari
transfer sejumlah dana untuk rekening daftar gaji di bank.
Pada
hari pembayaran yang ditunjuk, cek gaji yang telah ditandatangani dibagikan
kepada karyawan dengan sebuah independent
paymaster. Manapun cek gaji yang tidak diklaim harus di kembalikan kepada
bendahara atau bagian independen lainnya untuk di followup.
Pertanggungjawaban
lainnya dari departemen payroll adalah
menyiapkan payroll deposits dan
formulir pajak yang berhubungan. Semua tangguhan dari pembayaran karyawan harus
dibayarkan sesuai yang ditunjuk. Sebagai contoh, ketika karyawan memilih
pemotongan untuk pembayaran seragam, perusahaan harus membayarkan sejumlah
tersebut untuk seragam. Untuk pajak penghasilan harus dibayarkan pada dinas
perpajakkan dalam waktu yang telah ditentukan dan secara periodik dilaporkan.
2.1.3 Risk
and controls in payroll processes
Karena proses
penggajian melibatkan jumlah yang besar dari kas, hal ini sangat penting bahwa
internal kontrol dimasukkan dalam proses bisnis yang berhubungan dengan
penggajian. Berikut prosedur umum yang terkait dengan proses penggajian:
a.
Pengotorisasian
Transaksi
Manajemen berperan sangat penting dalam
melaksanakan transaksi penggajian dengan benar. Jika manajemen mengambil
tanggung jawabnya serius dengan hati-hati meninjau dokumen penggajian,
kesalahan karyawan maka sebagian dan penipuan harus dicegah. Pengawas
Departemen harus yakin bahwa semua lembar waktu merupakan waktu yang sebenarnya
dikerjakan oleh karyawan yang sedang aktif. Para pengawas diharapkan cukup
akrab dengan departemen masing-masing bahwa mereka akan dan dikategorikan data
yang tidak biasa. Secara khusus, mereka harus waspada untuk skema penipuan
seperti jam berlebihan (termasuk lembur disetujui) dan lembar waktu atau gaji
mantan karyawan yang tidak lagi berhak menerima kompensasi.
Selain prosedur otorisasi meliputi
laporan waktu, file personil karyawan harus berisi bukti otorisasi yang tepat
untuk berbagai jumlah gaji. Termasuk dalam file harus persetujuan untuk
penyesuaian pay-rate, mempekerjakan, promosi, dan pemberhentian (disahkan oleh
manajemen), serta persetujuan untuk semua pemotongan (disahkan oleh individu
karyawan).
b.
Pemisahan
Tugas
Tujuan dari pemisahan tugas dalam proses
penggajian adalah untuk mencegah persiapan dan pembayaran gaji penipuan atau
keliru. Untuk mencapai hal ini, fungsi akuntansi penggajian tertentu seperti
otorisasi, waktu menjaga, pencatatan, dan hak asuh gaji semua harus dipisahkan.
Yakni, departemen sumber daya manusia, yang bertanggung jawab untuk otorisasi
perekrutan karyawan baru dan memelihara file personil, harus terpisah dari gaji
waktu pelaporan dan fungsi pencatatan, dilakukan terutama oleh daftar gaji,
pengeluaran kas, dan departemen buku besar.
c.
Catatan
dan Dokumen yang Memadai
Arsip personalia dan daftar gaji
merupakan catatan mendasar dalam proses penggajian. Selain itu, ada banyak
bentuk dan laporan yang diperlukan untuk diajukan pada waktu yang ditunjuk
sepanjang tahun.
d.
Keamanan
dari Aset dan Dokumen
Informasi penggajian sangat sensitif.
Karena itu termasuk informasi pribadi tentang kariawan, gaji mereka, dan
kinerja mereka, itu harus dijaga kerahasiaannya. Dengan demikian, akses ke file
personil dan catatan penggajian harus dibatasi kepada orang-orang yang ditunjuk
dalam sumber daya manusia dan departemen penggajian. Kontrol elektronik dan
kontrol fisik harus pada tempatnya untuk memastikan kerahasiaan informasi
penggajian. Demikian pula, akses terhadap daftar gaji tunai harus dilindungi
dengan menggunakan kontrol fisik sehingga tidak ada yang memiliki kesempatan
untuk membuat gaji palsu.
e.
Pemeriksaan
Independent dan Rekonsiliasi
Ada beberapa prosedur rekonsiliasi
terkait dengan penggajian yang harus dilakukan secara teratur. Misalnya, jumlah
jam dilaporkan pada lembar waktu harus dirujuk ke daftar penggajian, dan lembar
waktu dapat dicocokan dengan laporan produksi. Masing-masing dari rekonsiliasi
ini harus dilakukan sebelum gaji ditandatangani untuk memastikan keakuratan
informasi penggajian yang mendasarinya. Selain itu, daftar harus dicocokan kepada buku besar secara
teratur. Selain itu, seseorang terpisah dari fungsi proses penggajian harus
mencocokan laporan bank untuk rekening kas gaji setiap bulan.
f.
Pertimbangan
Biaya dan Manfaat
Semakin banyak karyawan sebuah
perusahaan memiliki lebih sering membayar karyawannya, sehingga penting untuk
menerapkan internal control yang kuat pada proses. Internal kontrol yang kuat
dibutuhkan karena adanya jadwal pembayaran yang tidak teratur, pengaturan
pemotongan kompleks, perubahan sering di tingkat upah, dan fungsi penggajian
desentralisasi. Banyak perusahaan menerapkan kontrol menyeluruh yang meliputi
proses penggajian karena sifat rahasia dari data yang mendasarinya. Untuk
melindungi privasi karyawan dan mempromosikan moral yang tinggi, perusahaan
dapat memilih untuk mengeluarkan biaya yang signifikan terkait dengan upaya
untuk melindungi akurasi dan keamanan catatan penggajian.
Control:
|
Meminimalkan
risiko terkait dari:
|
Otorisasi:
·
Supervisor Menyetujui lembar waktu
sebelum persiapan dokumen penggajian.
·
Manajer menyetujui gaji sebelum
penandatanganan gaji.
Pemisahan
tugas:
·
Pegawai yang bertanggung jawab
Mencocokan daftar pembayaran gaji dengan
rekening bank.
·
Pemisahan tugas yang berkaitan dengan
persiapan daftar penggajian, otorisasi tingkat perekrutan dan gaji baru,
sistem informasi, dan akuntansi umum.
·
Kasir Independen
Catatan
dan Dokumen:
·
Gaji disusun berdasarkan pemeriksaan
diberi nomor sebelumnya.
·
Daftar gaji diperiksa dihitung keakuratannya dan kesepakatan dengan
pengurangan dan tingkat upah.
Keamanan:
·
Kontrol fisik di area di mana kas dan
gaji diadakan
·
Kontrol IT atas catatan komputer dan
kontrol fisik di area penyimpanan catatan.
Pemeriksaan
independen dan rekonsiliasi:
·
Lembar waktu direkonsiliasi dengan
daftar gaji
·
Daftar Gaji dicocokan dengan buku
besar
·
Lembar waktu direkonsiliasi dengan
laporan produksi.
·
Persiapan rekonsiliasi bank.
|
·
Cek Gaji yang tidak valid atau
karyawan fiktif, gaji tidak akurat.
·
Cek Gaji - Invalid atau karyawan
fiktif
·
Transaksi penggajian tidak valid,
jumlah yang salah, transaksi yang dihilangkan.
·
Transaksi daftar gaji tidak valid,
rekening atau jumlah yang salah atau, transaksi yang dihilangkan.
·
Karyawan fiktif
·
Cek Gaji yang di hapus
·
Jumlah salah
·
Uang tunai atau cek gaji Hilang atau
dicuri, cek gaji tidak valid, cek gaji yang dihilangkan
·
Transaksi daftar gaji tidak valid,
jumlah atau rekening yang salah, masalah waktu, penyalinan transaksi
·
Dihilangkan atau daftar gaji tidak akurat
·
Transaksi penggajian dihilangkan atau
menggadakan, jumlah atau rekening yang salah, masalah waktu, akumulasi salah.
·
Transaksi penggajian dihilangkan atau
menggandakan, jumlah yang salah atau rekening, masalah waktu
·
Gaji tidak valid atau dihilangkan, jumlah
yang salah atau rekening, masalah waktu, uang tunai hilang atau dicuri
|
2.1.4 IT
Systems Of Payroll Processes
Pembahasan
sebelumnya menunjukkan pentingnya teknologi informasi dalam proses penggajian.
Tanpa catatan terkomputerisasi, sumber daya manusia dan departemen penggajian
akan dipaksa untuk mencari semua file personil untuk mendapatkan data yang
digunakan untuk menghasilkan daftar gaji. Banyak perhitungan matematika juga
perlu dilakukan dalam rangka untuk mencari jumlah gaji bersih untuk setiap
karyawan. Proses manual akan hampir mustahil bagi perusahaan ukuran menengah
dan besar yang menyalurkan ratusan, atau ribuan gaji karyawan setiap periode.
Jelas bahwa teknologi komputer dapat menjadi bagian penting dari proses
penggajian.
Proses
penggajian rutin terjadi pada interval waktu tertentu, yaitu, mingguan, tanggal
bayar dua mingguan, atau bulanan. Karena jarangnya dan sifat berurutan dari
proses penggajian, banyak perusahaan menemukan bahwa batch processing sangat cocok untuk kegiatan penggajian. Dengan batch processing, departemen sumber daya
manusia / HRD bertanggung jawab untuk memasukkan informasi karyawan ke dalam
master file personil, dan pencatat waktu dapat mengumpulkan semua lembar waktu
dan memasukkan mereka dalam sistem komputer dalam batch.
Sistem IT
meliputi perangkat lunak/software penggajian dan sumber daya manusia yang
mengaplikasikannya, kemudian ketepatan waktu otomatis, ketepatan waktu berbasis
internet, dan transfer dana elektronik dalam fungsi penggajian.
Dengan sistem
yang terintegrasi, data yang real-time
personel akan tersedia, dan buku besar dan sistem produksi dapat secara
otomatis diperbaharui pada akhir periode pembayaran gaji. Sama halnya dengan
sistem online, penggunaan pasword dan access
log sebaiknya digunakan dan juga proses review yang memungkinkan dari
aksess dari pihak yang tidak berwenang.
2.1.5
Fixed Asset
Processes
Aset
tetap dapat meliputi berikut ini:
Ø Kendaraan,
Ø Peralatan
kantor dan komputer,
Ø Mesin
dan peralatan produksi,
Ø Furniture,
Ø Dan
real estate (seperti tanah dan bangunan).
Aset ini semua dibutuhkan bagi
perusahaan untuk melakukan bisnis. Mereka dianggap aset jangka panjang karena
mereka dibeli dengan tujuan menguntungkan perusahaan untuk waktu yang lama.
Tiga tahap proses aktiva tetap: akuisisi, continuace, dan pelepasan.
Akuisisi
Aset Tetap
Ø Inisiatip
oleh departemen pengguna. Aset tetap akuisisi umumnya dimulai ketika departemen
pengguna mengidentifikasi kebutuhan untuk aset baru, baik untuk menggantikan
aset yang ada.
Ø Pengeluaran
kas yang besar kadang kadang diperlukan. Kadang-kadang, pengeluaran kas yang
besar diperlukan untuk pembelian aset tetap. Perusahaan harus memiliki
kebijakan yang mewajibkan pengolahan khusus untuk pembelian aktiva tetap yang
melebihi batas.
Ø Transaksi
non-rutin yang memerlukan otorisasi khusus. Dengan demikian, akuisisi aset
tetap besar akan dianggap sebagai transaksi non-rutin yang membutuhkan
otorisasi spesifik.
Ø Anggaran
modal. Sebuah anggaran modal adalah rencana keuangan merinci semua investasi
perusahaan dalam aset tetap dan investasi lainnya. Selain itu, perusahaan
mungkin mengharuskan analisis investasi atau kelayakan studi dilakukan untuk
menilai kebaikan permintaan pembelian dalam hal biaya dan manfaat relatif
Ø Buku
besar pembantu aset tetap. Memuat daftar rinci aktiva tetap perusahaan
Fixed Asset Continuance
melibatkan:
Ø Memperbarui
data biaya untuk perbaikan
Ø Memperbarui
angka perkiraan yang diperlukan
Ø Menyesuaikan
untuk penyusutan periodik Melacak lokasi fisik aset
Ø Jadwal
penyusutan
Informasi biaya mungkin perlu
diperbarui bila biaya baru yang timbul sehubungan dengan aset. Perusahaan harus
memiliki prosedur untuk menggambarkan
keadaan di mana biaya ini dikapitalisasi ke akun aset tetap atau dicatat
sebagai biaya perbaikan dan pemeliharaan. Biaya baru harus dikapitalisasi
setiap kali penyebab pengeluaran aset tetap, baik dalam hal peningkatan
efisiensi atau perpanjangan masa manfaat. Di sisi lain, biaya yang dikeluarkan
untuk memperbaiki aset atau untuk memiliharanya harus dicatat sebagai beban,
dan tidak dikapitalisasi dalam akun aktiva tetap.
Akuntansi aset
tetap tergantung pada estimasi. Setiap aset harus diberi estimasi umur manfaat
dan nilai sisa diperkirakan. Sifat menghakimi atau akuntansi aset tetap
membuatnya berbeda dari proses pengeluaran lain. Penggunaan estimasi juga
berarti bahwa jumlah yang dicatat mungkin perlu diubah dengan berjalannya waktu
dan informasi baru ditemukan yang membuat perkiraan semula menyesatkan. Aktiva
tetap anak perusahaan buku besar mungkin perlu disesuaikan dari waktu ke waktu.
Periode Jadwal penyusutan adalah
bagian paling penting dari fase lanjutan aset. Sebuah jadwal depresiasi adalah
catatan merinci jumlah dan waktu penyusutan untuk semua kategori aset tetap
kecuali tanah. Informasi yang dicatat dalam aset buku besar pembantu tetap
digunakan sebagai dasar untuk menghitung periode penyusutan. Pada gilirannya,
akumulasi penyusutan digunakan untuk menentukan nilai buku dari aset. Kegiatan
ini mengakui kenyataan bahwa aktiva tetap berkurang nilainya sepanjang hidup
mereka
Pelepasan Aset Tetap
Ketika aset menjadi tua, usang,
tidak efisien, atau rusak, perusahaan harus membuangnya dan menyesuaikan
catatan yang sesuai. Pelepasan aset mungkin termasuk menjual atau menukarnya,
atau menyumbangkan kepada pihak lain yang mungkin dapat menggunakannya.
Empat Dasar Langkah-langkah:
Ø Mencatat
tanggal pelepasan/penjualan, dan perhitungan penyusutan diperbarui melalui
tanggal ini.
Ø Aset
yang dilepas akan dihapus dari buku aset tetap anak perusahaan.
Ø Akun
penyusutan yang terkait dengan aset yang dijual dihapus dari jadwal penyusutan
dan buku aset tetap anak perusahaan.
Ø Menghitung
Keuntungan atau kerugian.
Proses
pelepasan aset tetap
2.1.6 Risk
And Controls In Fixed Asset Processes
Prosedur
umum yang terkait dengan proses aset tetap:
Ø Otorisasi transaksi
Anggota
yang ditunjuk manajemen harus diberi tanggung jawab untuk menyetujui pembelian
aset tetap baru, serta penjualan atau pengalihan aktiva tetap yang ada.
Tiga Langkah Formal:
Ø Analisis
investasi
Ø Perbandingan
dengan anggaran modal
Ø Tinjauan
ulang proposal dan persetujuan khusus
Ketika
permintaan dibuat untuk membeli aktiva tetap, harus ada analisis investasi
formal untuk membenarkan bahwa pengeluaran akan menghasilkan manfaat yang
melebihi biaya. Analisis ini bisa memerlukan dua bagian. Bagian pertama adalah
pembenaran keuangan dengan model seperti nilai bersih sekarang, payback period,
atau internal rate of return. Model ini mengharuskan bahwa perkiraan dollar
ditentukan untuk biaya dan manfaat dari aset tetap. Bagian kedua akan menjadi
narasi tertulis dari manfaat, terutama manfaat yang sulit untuk kuantitas dalam
dolar.
Kedua,
manajemen harus menetapkan anggaran modal dan membandingkan semua pengeluaran
dengan anggaran modal sebelum menyetujui pembelian aktiva tetap. Akhirnya,
berdasarkan analisis investasi dan perbandingan anggaran modal, seorang manajer
pada tingkat yang sesuai harus menyetujui atau menolak pembelian. Umumnya,
manajemen menetapkan suatu sistem yang memerlukan persetujuan manajemen tingkat
atas untuk jumlah dolar yang lebih tinggi dari pembelian aset tetap.
Perusahaan
juga harus memerlukan persetujuan manajemen untuk pemilihan metode penyusutan
dan penugasan umur manfaat dan perkiraan nilai sisa. Demikian juga, seorang
manajer yang ditunjuk harus menangani spesifikasi kualitas aset, pemilihan
vendor, dan negosiasi syarat pembayaran untuk pembelian aset tetap.
Ø Pemisahan tugas
Penjagaan aktiva tetap harus terpisah dari pencatatan
terkait, pembagian tugas yang memadai mengurangi risiko kesalahan terdeteksi
atau penipuan dengan mengharuskan karyawan terpisah untuk menangani transaksi
yang berbeda yang terjadi di setiap fase kehidupan aset. Idealnya, mereka yang
yang menjaga aktiva tetap tidak boleh melakukan tugas apapun dalam pembelian,
menerima, atau departemen akuntansi aktiva tetap. Selain itu, kunci fungsi IT seperti
pemrograman, operasi, input data, dan keamanan harus dipisahkan dari satu sama
lain dan dari tugas akuntansi terkait.
Ø Catatan dan dokumen
yang memadai
Buku
besar pembantu Aktiva tetap digunakan untuk mengontrol penjagaan fisik, biaya, dan akumulasi penyusutan aktiva
tetap. Sama seperti proses pengeluaran untuk pembelian persediaan, pembelian
aset tetap yang harus didukung oleh permintaan pembelian, PO, menerima laporan,
dan faktur vendor. Dokumen-dokumen ini perlu dicocokkan dalam rangka membangun
validitas akuisisi dan untuk menentukan apakah item telah dihilangkan dari
catatan. Tag aset tetap juga dapat digunakan untuk menjelaskan urutan diperoleh. Selain itu, manajemen harus
mempersiapkan dan mengikuti anggaran modal.
Ø Keamanan aset dan
dokumen
Pengawasan
yang memadai adalah suatu kontrol penting mengenai keamanan aktiva tetap,
karena aktiva tetap cenderung ditempatkan di seluruh perusahaan di mana banyak
karyawan bisa memiliki akses kepada mereka. Pengawas harus memastikan bahwa
aset yang digunakan untuk tujuan yang telah ditetapkan. Kontrol fisik juga
harus berada di tempat untuk melindungi aset tetap dari penggunaan yang tidak
sah, dan kontrol elektronik yang diperlukan untuk mengontrol akses ke catatan
otomatis. Fitur keamanan yang sesuai tergantung pada sifat dan nilai properti.
Sebuah
perusahaan juga harus melindungi investasi dalam aktiva tetap dengan
pemiliharaan dan pemenuhan asuransi yang
memadai dan melakukan prosedur perawatan pencegahan rutin seperti tune-up untuk
mesin dan kendaraan.
Ø Pemeriksaan independen dan rekonsiliasi
Pengeluaran
aset tetap sesungguhnya harus dibandingkan dengan anggaran modal, dan
persetujuan tambahan harus diperlukan jika anggaran terlampaui. Selain itu,
jumlah periodik aktiva tetap harus dilakukan oleh seseorang yang tidak
dinyatakan bertanggung jawab terkait atas kegiatan aset tetap. Penghitungan
fisik harus direkonsiliasi dengan catatan akuntansi. Juga, melakukan verifikasi
independen untuk mencocokkan dokumen pembelian dan terkait dengan laporan akun
hutang dapat mengungkap kesalahan atau kecurangan dalam catatan ini.
Nilai
aktiva tetap harus dinilai secara berkala untuk tujuan asuransi. Prosedur ini
juga dapat mengungkap kemungkinan isu penurunan nilai aset tersebut.
Ø Pertimbangan
biaya-manfaat
Sifat
umum aktiva tetap membuat mereka rentan terhadap pencurian, karena berada di
seluruh bisnis dan kemudian banyaknya kariawan yang berbeda. Beberapa faktor
tambahan yang menunjukkan perlunya pengendalian internal atas proses aset tetap
meliputi jumlah besar aktiva tetap, jumlah besar perubahan aset tetap (seperti
penambahan, transfer, dan pelepasan), kemungkinan keusangan yang tinggi karena
perubahan tehnological, keberadaan aktiva perjanjian sewa modal, dan lokasi
aset tetap tersebar luas.
Perusahaan
cenderung untuk menerapkan kontrol internal ketika mereka dapat membenarkan
biaya dalam hal peningkatan manfaat. Oleh karena itu, perusahaan harus menilai
risiko dari faktor-faktor seperti yang disebutkan sebelumnya, dan memutuskan
pada pengendalian internal yang tepat.
Control:
|
Meminimalkan
risiko terkait:
|
Otorisasi:
·
Persyaratan untuk persetujuan khusus
untuk akuisisi barang dengan jumlah yang besar atau dimasukkan ke dalam
anggaran modal.
·
Persetujuan manajemen perubahan aset
tetap sebelum merekam transaksi.
Pemisahan
tugas:
·
Pemisahan tugas yang berkaitan dengan
pemesanan aktiva tetap, menerima, persiapan buku besar pembantu, otorisasi
akuisisi baru dan perubahan aktiva tetap, pengeluaran kas, sistem informasi,
dan akuntansi umum.
Catatan
dan dokumen:
·
Memperbarui buku aset tetap anak
perusahaan untuk semua transaksi akuisisi, pelepasan, dan perubahan.
·
Memperbarui jadwal penyusutan untuk
periode depresiasi pada semua aset yang dapat disusutkan, dengan menggunakan
dasar yang sesuai, tanggal, umur manfaat, dan metode.
·
Perhitungan dan pencatatan kerugian
iklan keuntungan untuk semua penjualan aktiva tetap (jika ada).
·
Review buku aset tetap anak perusahaan
dan jadwal penyusutan untuk keakuratan penghitungan dan kesepakatan dengan
dokumentasi resmi.
Keamanan:
·
Kontrol fisik di area di mana aset
tetap diadakan
·
Kontrol IT atas catatan komputer dan
kontrol fisik di area penyimpanan catatan
Cek
Independen dan Rekonsiliasi:
·
Penghitungan capaian fisik aktiva
tetap dan rekonsiliasi dengan buku aktiva tetap anak perusahaan.
·
Rekonsiliasi buku aset tetap dengan
buku besar.
·
Review ulang buku aset tetap untuk
memastikan bahwa perbaikan dan pemeliharaan biaya tidak dikapitalisasi
·
Rekonsiliasi akuisisi aset tetap dan
biaya terkait dengan jumlah yang dianggarkan
|
o
Akuisisi tidak valid atau penipuan,
vendor yang tidak valid, harga tidak disetujui, masalah waktu, catatan tidak
akurat
o
Transfer tidak sah atau palsu,
pelepasan atau penyesuaian perkiraan, masalah waktu, duplikat transaksi
o
Transaksi aktiva tetap tidak valid,
jumlah yang tidak benar atau rekening, transaksi yang dihilangkan
o
Transaksi fiktif, transaksi yang
dihilangkan, masalah waktu
o
Transaksi yang dihilangkan, jumlah
yang salah, masalah waktu
o
Transaksi yang dihilangkan, jumlah
atau rekening yang salah
o
Jumlah yang salah
o
Aktiva tetap hilang atau dicuri
o
Transaksi aktiva tetap yang tidak
valid, jumlah yang tidak benar atau rekening, masalah waktu, salinan
transaksi
o
Curian atau penipuan Aset tetap,
transaksi dihilangkan, duplikat pembelian, masalah waktu
o
transaksi dihilangkan atau
menggandakan aset tetap, jumlah atau rekening yang salah, masalah waktu,
akumulasi salah atau posting
·
Jumlah atau rekening yang salah
·
Tidak Valid atau adanya transaksi yang
hilang, salinan transaksi, jumlah yang salah atau rekening, masalah waktu
|
2.1.7
IT Systems Of Fixed
Asset Processes
Efisiensi dan efektivitas akuntansi
untuk aset tetap dapat ditingkatkan melalui penggunaan khusus perangkat lunak
manajemen aset. Perangkat lunak tersebut menyederhanakan
Ø Pencatatan
mengenai lokasi dan deskripsi aktiva tetap,
Ø Penyusutan
dan pemeliharaan catatan,
Ø Jejak audit, dan
Ø Hubungan ke buku besar.
Banyak nya manfaat otomatis systems
aset tetap. Sebagian besar perusahaan akan merasa jauh lebih mahal, dan memakan waktu untuk mengelola asets tetap
mereka dengan prosedur manual atau spreadsheet dibandingkan dengan membeli dan
menerapkan software fixet asset.
Sistem aktiva tetap berbasis
komputer dapat menangani semua item yang terdaftar yang tidak bisa dengan
sistem spreadsheet. Karena itu jelas mengapa sebagian besar perusahaan telah
menggantikan sistem spreadsheet mereka dengan yang otomatis.
Dengan sistem manajemen aset tetap
otomatis, informasi yang terkait dengan akuisisi aset tetap dan perubahan aset
yang ada adalah input ke dalam perangkat lunak oleh seorang karyawan di
departemen akuntansi aset tetap. Hal ini dapat dilakukan secara real time atau
dalam batch, tergantung pada kebutuhan pelaporan perusahaan dan volume
transaksi. Bagi kebanyakan perusahaan, akuisisi aset tetap jarang dilakukan.
Dengan demikian, pendekatan on-line yang paling masuk akal. Di sisi lain, untuk
perusahaan besar yang memiliki banyak akuisisi, proses batch mungkin menjadi
yang lebih baik.
Semua kebijakan penyusutan informasi
yang relevan juga harus di input dalam komputer sehingga sistem secara otomatis
dapat mempersiapkan jadwal depresiasi dan memperbarui akun kontrol aktiva tetap
di buku besar. Demikian pula, ketika informasi penjualan aset masuk, sistem
dapat langsung menghapus catatan aset terkait dan mencatat keuntungan atau
kerugian. Terlepas dari jenis informasi yang dimasukkan dalam sistem aktiva
tetap, perusahaan harus menerapkan kontrol untuk memastikan bahwa akses yang
tidak sah tidak terjadi. Pengendalian lingkunagn dapat ditingkatkan melalui
pelaksanaan berbagai akses pengendalian, termasuk password, batasan pada jumlah
karyawan yang memiliki akses ke sistem, dan batasan pada jumlah workstation
komputer dimana informasi dapat dimasukkan.
2.1.8 Ethical issues related to payroll and fixed assets processes
Sistem
penggajian adalah target beberapa jenis skema penipuan. Cara yang paling umum
menipu perusahaan melibatkan pemalsuan karyawan tidak jujur 'lembaran waktu
dalam upaya untuk menerima kelebihan kompensasi. Ada banyak cara yang berbeda
yang penipuan ini dapat dilakukan. Daftar berikut menyajikan beberapa sumber
khas pemalsuan lembar waktu:
Ø Ketinggian
jam kerja
Ø Pemalsuan
lembur ataupun liburan waktu bekerja, dibayarkan pada tingkat yang lebih tinggi
Ø Pemalsuan
penjualan dalam rangka meningkatkan pembayaran komisi
Ø Berlebihan
biaya yang berhubungan dengan pekerjaan, yang dapat dilaporkan dengan lembar
waktu dan diganti melalui gaji.
Jenis lain dari waktu lembar
pemalsuan dapat dilakukan dalam upaya karyawan untuk tidak adil mengambil cuti
kerja. Banyak perusahaan memiliki kondisi tertentu di mana mereka membayar
karyawan mereka untuk absen karena sakit, cacat, kesulitan pribadi, atau
liburan. Karyawan yang tidak jujur bisa memanfaatkan kebijakan ini untuk
menerima kelebihan cuti.
Skema penipuan dijelaskan melibatkan
lembar waktu dipalsukan. Ulasan Pengawas lembar waktu sangat penting dalam
mencegah jenis penipuan dan biaya yang signifikan bahwa perusahaan-perusahaan
dapat menanggung dalam membayar kelebihan kompensasi. Tipe lain dari
penipuan-gaji terkait adalah penciptaan karyawan fiktip. Sebuah karyawan fiktif
adalah entitas yang menerima gaji, tetapi yang tidak benar-benar bekerja untuk
perusahaan. Mungkin karyawan sebelumnya yang telah dihentikan atau sudah
meninggal.
Petunjuk
bahwa karyawan fiktif mungkin ada:
Ø Daftar
gaji mengidentifikasi cek gaji tanpa
pemotongan pajak yang memadai.
Ø File
Personil berisi salinan alamat, nomor jaminan sosial, atau nomor rekening bank.
Ø Beban
gaji lebih dari anggaran.
Ø Cek
gaji tidak diklaim jika kasir mendistribusikan.
Ø Cek
gaji berisi pengesahan ganda.
Informasi aset tetap lebih mungkin untuk dimanipulasi oleh manajemen secara
tidak pantas/etis dengan meningkatkan laporan keuangan. Seringkali, ini terjadi
ketika manajemen misclassifies biaya sebagai pembelian aset tetap.
2.1.9 Corporate
Governance In Conversion Processes
Sebagai tambahan
terhadap kebutuhan akan
Ø Pengawasan
manajemen yang kuat,
Ø Pengendalian
internal, dan
Ø Praktek
etika,
Sementara tata kelola perusahaan
sangat penting untuk semua proses bisnis, hal ini terutama penting dalam bidang
penggajian dan aktiva tetap, di mana secara historis telah terjadi sejumlah
besar kasus penipuan, pencurian, manipulasi, dan penyalahgunaan dana.
Tanpa tata kelola perusahaan yang
baik, lembar waktu dapat lebih mudah diubah, dana gaji dapat segera dicuri, dan
aset tetap lebih cenderung disalahgunakan atau dicuri.