CHAPTER 11
CONVERSION PROCESSES AND CONTROLS
Pembahasan dalam topik ini
meliputi :
1.
Fitur dasarproseskonversi
2.
Komponendari fungsilogistik
3.
Laporanakuntansi biayayang dihasilkan olehproseskonversi
4.
Risiko dankontrol dalamproseskonversi
5.
Sistem IT dalamproseskonversi
6.
Isu-isuetika yang terkait denganproseskonversi
7.
Corporate governancedalam proseskonversi
1.
FITUR DASAR SISTEM KONVERSI
Proses konversi
(conversion processes) merupakan
serangkaian aktivitas yang berkaitan dengan transformasi sumber daya (resources) menjadi barang jadi (finish goods). Sumber daya yang dimaksud terdiri dari :
ü
Materials
ü
Sumber daya manusia yang diperlukan untuk
operasi
ü
Overhead,
termasuk aset tetap, indirect materials,
indirect labor, dan biaya lainnya yang diperlukan untuk menjalankan
operasi.
Aktivitas
utama dalam proses konversi meliputi :
Ø
Perencanaan operasional,
Ø
Optimalisasi penggunaan karyawan, properti, dan
persediaan,
Ø
Pengendalian arus produksi,
Ø
Memastikan kualitas produk, dan
Ø
Mempersiapkan yang catatan akuntansi biaya dan
akuntansi keuangan.

Sistem dalam proses konversi
Proses
konversi dimulai ketika perusahaan mengakui kebutuhan untuk melakukan operasi.
Kebutuhan tersebut timbul melalui 2 cara : perusahaan menerima pesanan
penjualan; perusahaan sengaja melakukan produksi untuk memenuhi standar
persediaan meskipun perusahaan belum menerima pesanan penjualan.

Overview of the Conversion Process
2.
KOMPONEN DARI FUNGSI
LOGISTIK
Logistik
merupakan aliran sistematis dari seluruh sumber daya yang ada di organisasi.Fungsi logistik melibatkan upaya
terencana dan terkoordinasi dari berbagai departemen.Tujuan fungsi logistikefisiensi dalam
penggunaan sumber daya yang tersedia dalam organisasi.
Ada 3 komponen utama dari fungsi
logistik :
a.
Planning

Komponen Fungsi Logistik : Planning
Planning berkaitan dengan menentukan produk apa yang harus diproduksi, berapa banyak produk tersebut diproduksi, sumber daya apa yang harus tersedia, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi produk
tersebut. Hal
ini didukungoleh :
1. Research and development, fokus pada
perbaikan produk yang meliputi penyelidikan mengenai perkembangan produk baru,
inovasi produk, dan metode produksi produk. Research
and development department mempelajari mengenai fitur apa yang harus
diproduksi dan apa yang harus dibeli perusahaan. Departemen ini bertanggung
jawab untuk melakukan pencarian dan pengujian produk baru atau peningkatan
produk lama sebelum proses produksi dilakukan.
2.
Capital
budgeting, merupakan perencanaan mengenai sumbermodal yang
dibutuhkan untuk mendukung produksi. Hal initerutama
berkaitandengan asettetap, termasukfasilitasdan
peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan operasiyang telah direncanakan.
3. Engineering, bertanggung jawab untuk
melakukan perencanaan mengenai produk yang akan diproduksi. Departemen ini
menyiapkan disain produk, mengidentifikasi komponen produk, dan metode produksi
yang akan digunakan. Engineering
department menyiapkan dua dokumen yang digunakan dalam proses konversi,
yaitu :
-
Bill of
materials, yaitu form yang berisi informasi mengenai deskripsi dan
kuantitas dari komponen produk, bahan baku, dan bagian yang diperlukan.
-
Operations
list, yaitu aliran aktivitas yang harus dilakukan untuk memproduksi produk.
Daftar ini mencakup seluruh phase aktivitas operasi yang diperlukan,
identifikasi lokasi, sumber daya yang dibutuhkan, dan standar waktu untuk
setiap phase aktivitas.
4. Scheduling, yaitu perencanaan mengenai waktu
yang digunakan untuk aktivitas produksi. Departemen ini harus bisa menetapkan
standar waktu untuk setiap phase produksi setelah mempertimbangkan pesanan
penjualan, kebutuhan persediaan, dan ketersediaan material. Departemen ini
menghasilkan dua dokumen yang akan digunakan pada proses konversi, yaitu :
-
Production
orders, dokumen ini digunakan untuk mengotorisasi produksi mengotorisasi kegiatan produksi untuk memenuhi
pesanan penjuala ntertentu atau standar jumlah persediaan.
-
Production
schedule, yaitu dokumen yang menjabarkan waktu yang diperlukan untuk
menerima pesanan penjualan dan melakukan produksi. Dokumen ini menggabungkan
informasi yang diperoleh dari sales
order, bill of material, dan operations
list, yang bertujuan untuk merencanakan jadwal produksi lebih tepat
sehingga tidak ada waktu tunggu antara kegiatan produksi.
b. Resource Management

Komponen Fungsi Logistik :Resource Management
1. Maintenance and Control, berfokus pada
pemeliharaan sumber daya yang digunakan untuk mendukung aktivitas produksi,
termasuk fasilitas produksi dan aset tetap lainnya seperti mesin, peralatan,
komputer, dan kendaraan. Pemeliharaan aset tetap meliputi seluruh aktivitas
yang dilakukan untuk menjamin aset tetap tersebut dalam kondisi baik saat
digunakan. Kontrol aset tetap meliputi pemantauan berkelanjutan terhadap aset
tetap untuk mendukung aktivitas produksi agar efisien dan efektif.
2. Human Resources, bertanggung jawab untuk
mengatur penempatan dan perkembangan dari karyawan yang memenuhi syarat, yang
kegiatannya berupa melakukan training terhadap
karyawan untuk meningkatkan kinerja.
3. Inventory Control, bertanggung jawab
untk mengatur pergerakan persediaan yang ada pada proses konversi. Dimulai dari
kegiatan pembelian, penerimaan, penyimpanan, rute persediaan menjadi persediaan
dalam proses hingga produk jadi, sampai pada produk tersebut masuk gudang.
c. Operation

Komponen Fungsi Logistik :Resource Management
Operasi dapat
dilakukan dengan:
ü Pengolahan
berkelanjutan produk homogeny
ü Batch processing, untuk produk yang
homogeny, tapi tipe produk setiap batch
berbeda.
ü To-order-processing untuk produk yang
unik.

Production Process Map

Conversion process data flow diagram
4.
LAPORAN AKUNTANSI BIAYA YANG DIHASILKAN
OLEH PROSES KONVERSI
Pada periode
yang berjalan, akuntan biaya menghitung biaya dari bahan baku aktual, tenaga
kerja, dan overhead yang akan
dibebankan kepada produk perusahaan. Sebagian besar perusahaan manufaktur
menggunakan sistem persediaan perpetual (perpetual
inventory system). Sistem persediaan perpetual meliputi :
·
Mencatat pembelian bahan baku
·
Mencatat persediaan work in process
·
Mencatat jumlah harga pokok penjualan produk
Sedangkan
sistem persediaan periodik melibatkan :
·
Memperbarui saldo persediaan
·
Akun harga pokok penjualan hanya ada di akhir
periode
Dalam
prateknya, selalu muncul perbedaan antara biaya aktual dengan biaya standar
yang ditetapkan.Selisih biaya aktual dengan biaya standar disebut variance.
5.
RISIKO
DAN KONTROL DALAM PROSES KONVERSI
Karenaproseskonversimelibatkangerakan
fisikpersediaan di seluruhfasilitasoperasidan dapatmenyebar di antarabeberapa
lokasi, departemen, dan karyawan, maka
penting dilakukan pengendalianinternal
dalam proses bisnis yang terkait. Contoh pengendalian yang bisa
diterapkan :
|
Pengendalian
:
|
Meminimalkan
Risiko :
|
|
Otorisasi
|
|
|
Persetujuan
order produksi sebelum dilakukannya produksi
|
Pesanan fiktif
dan laporan akuntansi biaya yang tidak akurat
|
|
Persetujuan
manajemen pada routing slip sebelum
mengizinkan menggunakan material dalam produksi
|
Transaksi
persediaan fiktif atau kesalahan pada jumlah persediaan
|
|
Pemisahan Tugas
|
|
|
Pemisahan
tanggung jawab antara yang menjaga persediaan dengan yang mencatat harga
pokok penjualan
|
Transaksipersediaanyang
tidak valid, jumlahyang salah, atautransaksi yanghilang
|
|
Pemisahan tugas
yang berkaitan dengan akuntansi biaya, otorisasi pesanan produksi baru, memasukkan
sumber daya ke dalam produksi, sistem informasi, dan akuntansi umum.
|
Transaksipersediaanyang
tidak valid, jumlahyang salah, atautransaksi yanghilang
|
|
Catatan dan Dokumen
|
|
|
Formulir order produksi dan routing slip diberi nomor urut cetak
|
Transaksi yang hilang
|
|
Periksa laporan persediaan dan
bandingkan dengan jumlah fisik persediaan tersebut
|
Jumlah yang salah
|
|
Keamanan
|
|
|
Kontrol fisik
persediaan yang digunakan
|
Persediaan
hilang atau dicuri, catatan tidak valid atau dihilangkan
|
|
Kontrol IT atas
catatan komputer dan kontrol fisik pada penyimpanan catatan
|
Transaksi
persediaan tidak valid, kesalahan dalam jumlah atau akun, masalah waktu, dan
transaksi ganda
|
|
Pemeriksaan Independen dan
Rekonsiliasi
|
|
|
Rekonsiliasi time sheet dengan laporan produksi
untuk WIP dan finish goods
|
Dihilangkan
atau transaksi penggajian ganda, kesalahan jumlah, masalah waktu
|
|
Rekonsiliasi
catatan persediaan dengan buku besar
|
Dihilangkan
atau transaksi penggajian ganda, kesalahan jumlah atau akun, masalah waktu,
akumulasi salah
|
|
Memeriksa dan
rekonsiliasi selisih (variances)
|
Transaksi
fiktif atau dihilangkan, kesalahan jumlah atau akun, masalah waktu
|
|
Rekonsiliasi
jumlah kuantitas persediaan dengan catatan persediaan
|
Transaksi
fiktif atau dihilangkan, kesalahan jumlah atau akun, masalah waktu,
persediaan hilang atau dicuri
|
Contoh pengendalian dalam fungsi logistic
6.
SISTEM INFORMATION TECHNOLOGY PADA
SISTEM KONVERSI
Sistem komputerisasi dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
ü
Perhitungan otomatis dari kebutuhan bahan
ü
Penjadwalan sistematis yang memungkinkan untuk
fleksibilitas yang lebih besar dan peningkatan efisiensi
ü
Transfer persediaan tepat waktu karena
pemberitahuan permintaan dilakukan secara otomatis
ü
Entry data valid
ü Laporan
status persediaan di-update otomatis
ü
Persiapan otomatis entri akuntansi keuangan dan
laporan akuntansi biaya
Sistem yang digunakan untuk membantu proses konversi sebagai
berikut :
a.
Computer-aided
design (CAD), yaitu sebuah jaringan yangtermasukperalatan produksi, terminal komputer,
dan sistemakuntansi.
b.
Computer-aided
manufacturing (CAM), yaitu otomatisasi lengkapdari proses produksi, termasukpenggantianpenuhsumber
daya manusiadengan komputer.
c.
Materials
resource Planning (MRP), yaitu penjadwalanotomatispesananproduksi danpergerakan
materialdalamproses produksi.
d.
Manufacturing
resource planning (MRP-II), sistem yang lebih lengkap daripada MRP dengan menambahkan fituryang
menyediakanuntukperamalankapasitas kebutuhandanuntuk mengembangkanjadwalproses
produksiselanjutnya.
e.
Enterprise-wide
resource planning (ERP), yaitu sistem yang terintegrasisemua proseskonversike
program perangkat lunaktunggaldengan tetap memenuhikebutuhan masing-masingarea
fungsional.
f.
Computer-integrated
manufacturing systems (CIMs), yaitu mengintegrasikan semuaproseskonversiyang
memungkinkan untukmeminimalkan
gangguankarena
persyaratanpelaporanatau masalahpergerakan persediaan.
g.
Just-in-time
(JIT) production systems, yaitu meminimalkanatau
menghilangkantingkat persediaandan biaya yang berkaitanmempertahankanpersediaan
tersebut.
7.
ISU-ISU
ETIKA YANG TERKAIT DENGAN PROSES KONVERSI
Proses
konversi ini banyak dijadikan target dalam skema kecurangan, sehingga dapat
dimanfaatkan peluang untuk melakukan kecurangan seperti :
×
Manajemen laba, yaitu tindakanmisstatinginformasi
keuangandalam rangka meningkatkanhasillaporan keuangan. Misalkan dilakukan dengan cara
memberikan diskon kepada pelanggan. Pemberian diskon merupakan alternatif yang
dianggap sangat efektif untuk meningkatkan penjualan, namun juga ada sisi
negatifnya. Pelanggan cenderung akan mengharapkan diskon yang sama atau lebih
besar untuk masa datang, bisa saja arus kas sementara perusahaan memproyeksikan
harapan pelanggan tersebut mungkin tidak bisa direalisasikan.
×
Absorption
costing, yaitu pembebanan biaya variabel dan biaya tetap ke produk. Jika
produk yang dihasilkan terlalu banyak dan belum terjual, maka proporsi harga
pokok penjualan sebagai pengurang penjualan semakin besar maka margin yang
diperoleh perusahaan menjadi lebih kecil.
8.
CORPORATE GOVERNANCE DALAM FUNGSI
KONVERSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar